Jumat, 21 Desember 2012
Sleep Walking, Ngelindur, ....
Pernah dengar ini : sleep walking ? Saya diperkenalkan istilah ini oleh anak saya, GDP (cowok), sekitar 3 tahun yang lalu ketika dia berusia 5 tahun. Sleep walking adalah kondisi seseorang melakukan aktivitas, di tengah-tengah tidur, jadi tentu saja tidak sadar.
Sepertinya dia tahu istilah ini dari film-film kartun yang sering dilihat, dimana di tengah tidur, tokoh itu bangun, lalu sambil merem jalan.. , kadang dengan tangan ke depan.
Kali ini saya ingin cerita tentang si GDP ini sendiri, dia masih sering sleep walking, bahkan sampai sekarang !
Pernah suatu malam dia tiba-tiba bangun, jalan dan tahu-tahu membuka celana dan (maaf) kencing di lemari.. Saya buru-buru membawa ke wc, tapi sudah terlambat. Esok harinya ketika ditanyakan hal tersebut, dia hanya bilang.
"Aku nggak inget, itu pasti sleep walking" ha..ha.. Itu kali pertama saya dengar istilah ini.
Setelah itu terjadi beberapa kasus lagi, seperti misalnya, malam-malam dia pipis di WC, tetapi paruh burungnya tidak menghadap ke toilet dengan benar, sehingga tumpah kemana-mana. Dan tentu saja besok paginya wc bau menyengat, dan ketika diberitahu esoknya, again dia jawab
"Aku nggak inget, itu kan sleepwalking"
Lain waktu, pagi-pagi istri saya mendapati dia tidur tanpa celana.. Rupanya sehabis malamnya pipis di wc, saking ngantuknya dia lupa memakai kembali celananya.
Satu hal yang saya tidak tahu jawabnya, cara dia pipis kalau malam itu tidak konsisten. Kadang tanpa melorotin celana, hanya menarik kebawah celana bagian depan, dan curr...ini cara yang paling umum, dan efisien (Dia kalau tidur selalu pakai celana panjang, dan baju kaus lengan panjang). Lain waktu dia pelorotin sepenuhnya celana nya, ditinggal di kasur, dan currr.
Beberapa minggu yg lalu terjadi hal yang menggelikan, kali ini dia pipis di wc dengan mode membuka celana sepenuhnya, dan si celana di tinggal di ranjang. Cara pipisnya perfect, tidak mbleber ke mana mana. Sampai sini aman.
Habis pipis, dia pakai kembali celananya, tapi tidak di kaki tapi di kepala, seperti pakai kaos. Bolak-balik dia coba dan selalu gagal (karena memang tidak ada lubang buat kepala, wong itu celana kok).. Istri saya, yang sedang berdoa, tidak bisa menahan tawa, terpingkal-pingkal. Si GDP, tetap tidak sadar dan bilang : kenapa sih, kenapa sih..
Ini juga kasus yang relatif baru terjadi : tengah malah, jam 2-3 pagi, dia bangun, pipis, everything is fine, hanya saja ketika sampai di kasur, dia duduk, memejamkan mata, dan mulai berdoa
"terimakasih Tuhan, atas segala rahmatMu...bla..bla.." Lalu tidur lagi.
Tidak ada yang salah dengan doanya, hanya saja timing nya, biasanya doa ini di daraskan sebelum tidur, dan bukan di tengah-tengah waktu tidur...tetapi tentu saja, this is not really a matter for God...
Santa, tahun ini aku tidak minta apa-apa
20 Dec 2012
"Santa, tahun ini aku tidak minta apa-apa"
Itu kata kata yang ditulis anakku yang tercinta GDP, di selembar kertas sobekan notes berukuran sekitar 12cm x 12cm, dengan spidol warna merah.., dibawahnya di beri gambar kereta salju yang sedang ditarik rusa, dan ada gambar Santa (Sinterklas) didalam kereta itu.
Surat bersahaja ini diletakan di atas meja belajarnya yang berwarna hitam, saya melihat sepulang kerja, jam 11pm an, dan tiba-tiba merasa terharu, tapi juga senang. Saat itu GDP sudah tidur pulas, mungkin sedang mimpi tentang Santa.
Biasanya setiap tahun dia selalu minta hadiah ke Santa di hari Natal, lewat kami mama papanya, atau oma opanya. Dan biasanya Santa selalu berbaik hati memberikan permintaannya, lewat kado yang diletakkan dibawah pohon Natal. Dan dia akan menunggu dengan antusias hari Natal tiba, agar bisa membuka hadiah itu...
Saya lalu menyobek kertas dari notes yang sama dan menulis "Santa, tahun ini saya juga tidak minta mainan, saya hanya minta agara anakku GDP dan IMJ menjadi anak yang pintar, sehat dan selalu gembira. Juga agar mamanya selalu sehat dan bahagia. Amin
Malam itu hati saya dipenuhi kehangatan, dan saya tidur dengan tersenyum.
"Santa, tahun ini aku tidak minta apa-apa"
Itu kata kata yang ditulis anakku yang tercinta GDP, di selembar kertas sobekan notes berukuran sekitar 12cm x 12cm, dengan spidol warna merah.., dibawahnya di beri gambar kereta salju yang sedang ditarik rusa, dan ada gambar Santa (Sinterklas) didalam kereta itu.
Surat bersahaja ini diletakan di atas meja belajarnya yang berwarna hitam, saya melihat sepulang kerja, jam 11pm an, dan tiba-tiba merasa terharu, tapi juga senang. Saat itu GDP sudah tidur pulas, mungkin sedang mimpi tentang Santa.
Biasanya setiap tahun dia selalu minta hadiah ke Santa di hari Natal, lewat kami mama papanya, atau oma opanya. Dan biasanya Santa selalu berbaik hati memberikan permintaannya, lewat kado yang diletakkan dibawah pohon Natal. Dan dia akan menunggu dengan antusias hari Natal tiba, agar bisa membuka hadiah itu...
Saya lalu menyobek kertas dari notes yang sama dan menulis "Santa, tahun ini saya juga tidak minta mainan, saya hanya minta agara anakku GDP dan IMJ menjadi anak yang pintar, sehat dan selalu gembira. Juga agar mamanya selalu sehat dan bahagia. Amin
Malam itu hati saya dipenuhi kehangatan, dan saya tidur dengan tersenyum.
Minggu, 16 Desember 2012
Orang India : Blunt, Polos (2)
Dec 4th, 2012
Saya mau ceritakan pengalaman lain mengenai subyek di atas. Kali ini tentang sopir yang antar jemput saya selama 3 hari di Uttarakhand.
Namanya Pradeep. Saya tahu namanya dari kartu nama yang diberikan ke saya. Si Pradeep ini berusia 31th (pengakuan dia) , single. Ini gambaran fisiknya, kira-kira, : tinggi 170cm,55kg (max), kulit bersih, bola mata coklat. Goodlooking.
Tetapi yang akan saya ceritakan bukan dia tetapi pacarnya. Namanya Kavita. Dia selalu menelepon Pradeep setiap saat. Tidak tahu apkah kangen, atau protektive berlebihan, atau tidak percaya sama cowoknya.
Saya baru tahu kalau orang yg selalu menelepon Pradeep adalah dia, ketika di hari kedua di perjalanan ke kantor, telepon Pradeep berdering, dia ngobrol beberapa saat dalam bahasa Hindi, lalu tiba2 dia menoleh ke belakang dan memberikan hp nya :
"Sir, my girlfriend"
Saya bingung. Anyway saya terima hp nya, lalu taruh di kuping, ada suara wanita bicara bahasa Inggris dengan logat Hindi di sana :
"Hi what are you doing ?"
"Saya lagi di mobil, perjalanan kekantor"
"Where are you?"
Waduh, meneketehe.
"Saya tidak tahu, tapi ini antara Sitarganj dan Haldawani"
"Ok,..I like to speak with foreigner"
"Oo ok, ini saya balikin lagi ke Pradeep ya"
Saya yakin dia sedang mengecek cowoknya..semacam sidak.
Kemudian di hari berikutnya saat berangkat dan pulang dia nelp lagi dan berikut percakapan dengan dia.
"Hi, I am Cooking now. I can cook many foood"
"Masak apa?"
"I am making Chapati. Do you want to try? Pleae come, let's meet"
"Terimakasih, tapi malam ini saya harus menyiapkan banyak hal buat meeting besok, kamu masak buat Pradeep juga ya?"
"I like cooking"
"Ok, ini saya kembalikan ke Pradeep lagi ya"
"No no, I like to talk with foreigner. Where are you coming from?"
"Indonesia"
"Do you have girlfriend?"
Dasar, memangnya semua orang lagi pacaran seperti dia.
"Tidak, saya sudah menikah"
"Oh good, howmany children?"
"2, laki-laki"
"How old are they?"
"15th dan 8th"
Di tengah percakapan Pradeep menyodorkan selembar foto.
"This is my girlfriend"
Karena di mobil gelap, fotonya tidak jelas, foto perempuan memakai baju India, berdiri tegak, di depan layar background merah, di studio foto tampaknya.
"Ini Pradeep memberikan foto kamu"
"Oo, really? What do you think about me?"
Halah, ini pertanyaan yang hanya punya satu jawaban.
"Cantik"
"Really you are not lying to me ? My skin is black na"
Jawaban sebetulnya adalah saya tidak melihat jelas wajah di foto, karena gelap, jadi tidak bisa memberikan assessment.
"I am black, not like my boyfriend. He is white and handsome, right?
Bangga sekali dia sama si Pradeep ini.
"Iya, dia ganteng. Tapi kalian pasangan serasi. Bahasa Inggris kamu bagus, kenapa tidak ajari Pradeep?"
"Yes, thanks. I have no time na.I am busy."
"Oo, begitu,.. Siapa nama kamu?"
" Kavita"
Percakapan hari terakhir, juga lewat telepon, lebih polos lagi.
"Hi how are you,..today you leave to Indonesia?"
Hmm si Pradeep pasti yang memberi tahu. Krena pagi tadi saya check out.
"Tidak. Saya akan ke Delhi beberapa malam sebelum kembali ke Indonesia"
"So we can not meet. I like to talk to foreigner. Everytime I talk to foreigner my boyfriend is jealousing..na. He asked me you love me or foreigner.. "
"Itu artinya dia cinta"
"What is your salary?"
Nah hal seperti ini kok ditanyain ya..Sepanjang sejarah hidup saya, hanya mama saya yg pernah menyanyakan gaji, bertahun tahun yg lalu.. Even istri saya tidak pernah (tapi ini karena dia yg menyimpan slip gaji saya setiap bulan, jadi tidak perlu nanya,.ha..ha)
"Waduh saya tidak tahu. Gaji saya bukan rupee, jadi saya tidak tahu. Ok ini saya berikan telepon nya ke Pradeep ya"
"No. No, I like to talk to foreigner.. in what currency, it must be high na ? You must be in lakh"
1 Lakh artinya 100,000rupee atau sekitar 20juta idr.
"Saya tidak tahu saya bingung"
"You must be rich na.. I am poor, do not have money. No salary. Will you give me money?"
"Saya tidak kaya,."
"Where do you stay in Delhi?"
"Di hotel"
"What hotel ? What is the room rate per night?"
"Saya tidak tahu, lupa. Itu di urus kantor saya. "
"You must be having a lot of money. You want to give me some..?"
"saya tidak bawa banyak uang.. Semua dibayar perusahaan.. Ok ya, bye.."
Saya buru-buru mengakhiri percakapan sebelum terpojok.
Hmm..betul kan, orang ini polos, blunt, dan PD habis. Tidak kenal, tidak pernah ketemu, tapi tanya pertanyaan2 detail begitu. Interesting.
(Nama-nama tokoh saya samarkan)
Saya mau ceritakan pengalaman lain mengenai subyek di atas. Kali ini tentang sopir yang antar jemput saya selama 3 hari di Uttarakhand.
Namanya Pradeep. Saya tahu namanya dari kartu nama yang diberikan ke saya. Si Pradeep ini berusia 31th (pengakuan dia) , single. Ini gambaran fisiknya, kira-kira, : tinggi 170cm,55kg (max), kulit bersih, bola mata coklat. Goodlooking.
Tetapi yang akan saya ceritakan bukan dia tetapi pacarnya. Namanya Kavita. Dia selalu menelepon Pradeep setiap saat. Tidak tahu apkah kangen, atau protektive berlebihan, atau tidak percaya sama cowoknya.
Saya baru tahu kalau orang yg selalu menelepon Pradeep adalah dia, ketika di hari kedua di perjalanan ke kantor, telepon Pradeep berdering, dia ngobrol beberapa saat dalam bahasa Hindi, lalu tiba2 dia menoleh ke belakang dan memberikan hp nya :
"Sir, my girlfriend"
Saya bingung. Anyway saya terima hp nya, lalu taruh di kuping, ada suara wanita bicara bahasa Inggris dengan logat Hindi di sana :
"Hi what are you doing ?"
"Saya lagi di mobil, perjalanan kekantor"
"Where are you?"
Waduh, meneketehe.
"Saya tidak tahu, tapi ini antara Sitarganj dan Haldawani"
"Ok,..I like to speak with foreigner"
"Oo ok, ini saya balikin lagi ke Pradeep ya"
Saya yakin dia sedang mengecek cowoknya..semacam sidak.
Kemudian di hari berikutnya saat berangkat dan pulang dia nelp lagi dan berikut percakapan dengan dia.
"Hi, I am Cooking now. I can cook many foood"
"Masak apa?"
"I am making Chapati. Do you want to try? Pleae come, let's meet"
"Terimakasih, tapi malam ini saya harus menyiapkan banyak hal buat meeting besok, kamu masak buat Pradeep juga ya?"
"I like cooking"
"Ok, ini saya kembalikan ke Pradeep lagi ya"
"No no, I like to talk with foreigner. Where are you coming from?"
"Indonesia"
"Do you have girlfriend?"
Dasar, memangnya semua orang lagi pacaran seperti dia.
"Tidak, saya sudah menikah"
"Oh good, howmany children?"
"2, laki-laki"
"How old are they?"
"15th dan 8th"
Di tengah percakapan Pradeep menyodorkan selembar foto.
"This is my girlfriend"
Karena di mobil gelap, fotonya tidak jelas, foto perempuan memakai baju India, berdiri tegak, di depan layar background merah, di studio foto tampaknya.
"Ini Pradeep memberikan foto kamu"
"Oo, really? What do you think about me?"
Halah, ini pertanyaan yang hanya punya satu jawaban.
"Cantik"
"Really you are not lying to me ? My skin is black na"
Jawaban sebetulnya adalah saya tidak melihat jelas wajah di foto, karena gelap, jadi tidak bisa memberikan assessment.
"I am black, not like my boyfriend. He is white and handsome, right?
Bangga sekali dia sama si Pradeep ini.
"Iya, dia ganteng. Tapi kalian pasangan serasi. Bahasa Inggris kamu bagus, kenapa tidak ajari Pradeep?"
"Yes, thanks. I have no time na.I am busy."
"Oo, begitu,.. Siapa nama kamu?"
" Kavita"
Percakapan hari terakhir, juga lewat telepon, lebih polos lagi.
"Hi how are you,..today you leave to Indonesia?"
Hmm si Pradeep pasti yang memberi tahu. Krena pagi tadi saya check out.
"Tidak. Saya akan ke Delhi beberapa malam sebelum kembali ke Indonesia"
"So we can not meet. I like to talk to foreigner. Everytime I talk to foreigner my boyfriend is jealousing..na. He asked me you love me or foreigner.. "
"Itu artinya dia cinta"
"What is your salary?"
Nah hal seperti ini kok ditanyain ya..Sepanjang sejarah hidup saya, hanya mama saya yg pernah menyanyakan gaji, bertahun tahun yg lalu.. Even istri saya tidak pernah (tapi ini karena dia yg menyimpan slip gaji saya setiap bulan, jadi tidak perlu nanya,.ha..ha)
"Waduh saya tidak tahu. Gaji saya bukan rupee, jadi saya tidak tahu. Ok ini saya berikan telepon nya ke Pradeep ya"
"No. No, I like to talk to foreigner.. in what currency, it must be high na ? You must be in lakh"
1 Lakh artinya 100,000rupee atau sekitar 20juta idr.
"Saya tidak tahu saya bingung"
"You must be rich na.. I am poor, do not have money. No salary. Will you give me money?"
"Saya tidak kaya,."
"Where do you stay in Delhi?"
"Di hotel"
"What hotel ? What is the room rate per night?"
"Saya tidak tahu, lupa. Itu di urus kantor saya. "
"You must be having a lot of money. You want to give me some..?"
"saya tidak bawa banyak uang.. Semua dibayar perusahaan.. Ok ya, bye.."
Saya buru-buru mengakhiri percakapan sebelum terpojok.
Hmm..betul kan, orang ini polos, blunt, dan PD habis. Tidak kenal, tidak pernah ketemu, tapi tanya pertanyaan2 detail begitu. Interesting.
(Nama-nama tokoh saya samarkan)
Selasa, 11 Desember 2012
Pengalaman Saya Dengan orang India : blunt, tulus (1)
Dec 2th 2012
Itu adalah kesan saya setelah banyak bergaul dengan banyak kolega, bos, dan tim dari sana selama 5 tahun ini.
Kesan ini semakin dalam dalam kunjungan kali ini ke India. Pertama ketika pagi-pagi buta saya sampai di stasiun kereta Anand Vihar, dekat New Delhi, sekitar jam 5 pagi saya sampai.
Ini pertama kali saya naik kereta api di sini. Stasiun keretanya tidak lebih baik (dalam hal kebersihan) dari Gambir di Jakarta. Ini agak mirip stasiun Beos. Di pintu masuk ada alat untuk men scan koper, sama seperti kalau di bandara, atau di mal-mal di Indonesia. Penjaganya sudah tua, tampak terkantuk-kantuk, duduk di ujung alat ini. Karena saya bawa koper besar dan ransel, saya pura-pura cuek lewat saja. Lagian tidak bawa bom dalam koper saya , lagian si penjaga tampaknya tidak perhatian..masih ngantuk. Lagian pula di Indonesia di kota mana pun tidak ada scan koper di stasiun kereta. Paling tidak, tidak ada di Jakarta, Cirebon, Tegal, Semarang, dan Surabaya.
Ternyata tidak, dia teriak "hei" sambil menunjuk saya dan menyuruh men scan koper dan ransel. Pakai bahasa isyarat. Ok, saya turuti, saya sepenuhnya sadar bahwa dia tidak tahu saya bawa bom atau tidak tanpa melewati scan ini. Di depan mesin scan ada tulisan "please be cooperative" .. Oke. Oke..,saya menurut.
Sampai di dalam, sudah ada banyak orang. Saya berjalan sambil menduga tempat mana yang paling tepat untuk menunggu. Tiba-tiba ada pemuda, usia sekitar 35th, berjaket, dan memakai topi penghangat, tinggi sekitar 168cm, berat sekitar 60kg an, memandangi saya dan menyapa dengan ramah :
"Hi, are you from Korea?"
"Tidak, saya dari Indonesia"
Nah kebetulan saya bisa bertanya
" Saya menuju stasiun Kathgodam, dan ini printed e ticket saya, apakah betul disini tempat menunggu ?"
Dia melihat printed e ticket saya :
"Yes, right. You are in coach 5 and seat 9"
"Terimakasih, saya hanya ingin memastikan. Karena ini pertama kali naik kereta di sini"
"Don't worry, I will guide you. I know that place. I will be in the same train. I am in coah 9"
"My name is... I am moslem"
"Saya Indra,..saya Nasrani"
"Ok, no problem"
Saya memandangi dia sambil menerka nerka apakah orang ini tulus. Dalam kunjungan pertama saya ke India 3 thn yg lalu saya tertipu (diperas) 200usd melayang. Saya akan ceritakan kisah sedih itu lain waktu.
Dia melanjutkan
"I just arrived lastnight after spending one week in Guangzhou, yesterday my flight was stop over in KL"
"Guangzhou kota yang sangat ramai dan sibuk. Bulan Mei lalu saya juga ke sana" kata saya, ramah juga.
"Yes, it is great there except that language and food is problem for me, you know my belive not allow me to take some food"
"Ya, saya faham sekali. Tidak seperti KL, Singapore, atau bahkan melbourne, kamu masih dapat menemukan banyak makanan halal di sana"
"Yes. I work in Dubai. I am a mechanical engineer. I work in a company producing resin"
bla..bla kami pun bertukar informasi mengenai pekerjaan kami dll.
"I take leave 2 weeks to visit my family. My hometown is near Kathgodam and Sitarganj, the place which you want to visit.. So if you have time please visit me, I can introduce you to my family. Or I can pick you up. It is no problem at all"
Terus dia minta kartu nama saya, tetapi sudah 3 tahun terakhir saya tidak pernah membawa barang itu.
"Nevermind. Let me give you my contact mail address so that we can keep in touch. I am happy to know a good person like you sir"
Saya memberikan buku notes saya, dan dia tuliskan mail addressnya di sana.
Ok - hari itu saya menemukan satu orang sincere di sana. One day I'll mail him.
Itu adalah kesan saya setelah banyak bergaul dengan banyak kolega, bos, dan tim dari sana selama 5 tahun ini.
Kesan ini semakin dalam dalam kunjungan kali ini ke India. Pertama ketika pagi-pagi buta saya sampai di stasiun kereta Anand Vihar, dekat New Delhi, sekitar jam 5 pagi saya sampai.
Ini pertama kali saya naik kereta api di sini. Stasiun keretanya tidak lebih baik (dalam hal kebersihan) dari Gambir di Jakarta. Ini agak mirip stasiun Beos. Di pintu masuk ada alat untuk men scan koper, sama seperti kalau di bandara, atau di mal-mal di Indonesia. Penjaganya sudah tua, tampak terkantuk-kantuk, duduk di ujung alat ini. Karena saya bawa koper besar dan ransel, saya pura-pura cuek lewat saja. Lagian tidak bawa bom dalam koper saya , lagian si penjaga tampaknya tidak perhatian..masih ngantuk. Lagian pula di Indonesia di kota mana pun tidak ada scan koper di stasiun kereta. Paling tidak, tidak ada di Jakarta, Cirebon, Tegal, Semarang, dan Surabaya.
Ternyata tidak, dia teriak "hei" sambil menunjuk saya dan menyuruh men scan koper dan ransel. Pakai bahasa isyarat. Ok, saya turuti, saya sepenuhnya sadar bahwa dia tidak tahu saya bawa bom atau tidak tanpa melewati scan ini. Di depan mesin scan ada tulisan "please be cooperative" .. Oke. Oke..,saya menurut.
Sampai di dalam, sudah ada banyak orang. Saya berjalan sambil menduga tempat mana yang paling tepat untuk menunggu. Tiba-tiba ada pemuda, usia sekitar 35th, berjaket, dan memakai topi penghangat, tinggi sekitar 168cm, berat sekitar 60kg an, memandangi saya dan menyapa dengan ramah :
"Hi, are you from Korea?"
"Tidak, saya dari Indonesia"
Nah kebetulan saya bisa bertanya
" Saya menuju stasiun Kathgodam, dan ini printed e ticket saya, apakah betul disini tempat menunggu ?"
Dia melihat printed e ticket saya :
"Yes, right. You are in coach 5 and seat 9"
"Terimakasih, saya hanya ingin memastikan. Karena ini pertama kali naik kereta di sini"
"Don't worry, I will guide you. I know that place. I will be in the same train. I am in coah 9"
"My name is... I am moslem"
"Saya Indra,..saya Nasrani"
"Ok, no problem"
Saya memandangi dia sambil menerka nerka apakah orang ini tulus. Dalam kunjungan pertama saya ke India 3 thn yg lalu saya tertipu (diperas) 200usd melayang. Saya akan ceritakan kisah sedih itu lain waktu.
Dia melanjutkan
"I just arrived lastnight after spending one week in Guangzhou, yesterday my flight was stop over in KL"
"Guangzhou kota yang sangat ramai dan sibuk. Bulan Mei lalu saya juga ke sana" kata saya, ramah juga.
"Yes, it is great there except that language and food is problem for me, you know my belive not allow me to take some food"
"Ya, saya faham sekali. Tidak seperti KL, Singapore, atau bahkan melbourne, kamu masih dapat menemukan banyak makanan halal di sana"
"Yes. I work in Dubai. I am a mechanical engineer. I work in a company producing resin"
bla..bla kami pun bertukar informasi mengenai pekerjaan kami dll.
"I take leave 2 weeks to visit my family. My hometown is near Kathgodam and Sitarganj, the place which you want to visit.. So if you have time please visit me, I can introduce you to my family. Or I can pick you up. It is no problem at all"
Terus dia minta kartu nama saya, tetapi sudah 3 tahun terakhir saya tidak pernah membawa barang itu.
"Nevermind. Let me give you my contact mail address so that we can keep in touch. I am happy to know a good person like you sir"
Saya memberikan buku notes saya, dan dia tuliskan mail addressnya di sana.
Ok - hari itu saya menemukan satu orang sincere di sana. One day I'll mail him.
Minggu, 18 November 2012
Apakah Tuhan Itu Ada ?
Percakapan Dengan Teman : Apakah Tuhan Itu Ada ?
Tema diatas terdengar sedikit provokatif, dan bagi kebanyakan orang mungkin adalah hal yang tabu untuk dibicarakan, at least untuk masyarakat Indonesia yang rata-rata (mengaku) agamis dan rajin melakukan aktivitas agamawi. Hari-hari besar keagamaan disini selalu dirayakan dengan khidmat, bahkan most of it dijadikan hari libur nasional.
Saya sendiri tumbuh dan besar dilingkungan (baca : sekolah) yang religius. Juga selalu mengikuti semua tata cara, acara, kebiasaan, perayaan, dan aturan agama secara displin.
Saya ingin men share kan perjumpaan dengan beberapa kolega di tempat kerja, dan beberapa view mereka mengenai agama cukup menarik.
Perjumpaan dengan Kolega Dari Negara Lain
Berikut adalah ringkasan pandangan mereka. Yang menarik adalah saya bertemu mereka di waktu yang bebeda, dan di perusahaan yang berbeda pula.
Ketiga orang ini memiliki pandangan yang serupa, mirip, mengenai Agama (dan Tuhan). Mereka tidak punya agama. Alasannya : menurut mereka ada hal ironis dimana realitasnya di dunia ini ada banyak kekerasan, saling bunuh, saling serang, bahkan peperangan yang dikarenakan agama. Menurut mereka : lebih penting adalah orang berbuat baik, dalam arti tidak menyakiti orang lain, rendah hati, jujur dari pada beragama.
"bagaimana dengan Tuhan?" tanya saya.
"I do not know, never think about it"
"bagaimana kalau kelak kamu sudah mati, where will you go"
"Well, mati ya mati. Finish. Selesai. Tidak ada orang yang tahu mengenai hal ini."
Surga dan Neraka
Ketika saya tanyakan pendapat teman saya mengenai Konsep Surga dan Neraka, dia menjawab bahwa konsep ini dibuat agar manusia takut akan punishment, dan berharap mendapat reward, sehingga mereka hidup baik di dunia agar bisa masuk surga.
Anyway, mereka berpendapat konsep agama adalah juga bagus, sehingga menata kehidupan yang lebih baik di dunia ini. Namun mereka memilih hal yang lain..
Nah, sobat, how about you ? Saya kira mari kita amalkan yang kita yakini dengan benar ...
Sekedar catatan bahwa pendapat mereka tidak mewakili masyarakat di negara-negara tersebut ya..Banyak juga orang beragama di Australia, India, dan China.. Tetapi sungguh menarik mengetahui pandangan ini..
Tema diatas terdengar sedikit provokatif, dan bagi kebanyakan orang mungkin adalah hal yang tabu untuk dibicarakan, at least untuk masyarakat Indonesia yang rata-rata (mengaku) agamis dan rajin melakukan aktivitas agamawi. Hari-hari besar keagamaan disini selalu dirayakan dengan khidmat, bahkan most of it dijadikan hari libur nasional.
Saya sendiri tumbuh dan besar dilingkungan (baca : sekolah) yang religius. Juga selalu mengikuti semua tata cara, acara, kebiasaan, perayaan, dan aturan agama secara displin.
Saya ingin men share kan perjumpaan dengan beberapa kolega di tempat kerja, dan beberapa view mereka mengenai agama cukup menarik.
Perjumpaan dengan Kolega Dari Negara Lain
Berikut adalah ringkasan pandangan mereka. Yang menarik adalah saya bertemu mereka di waktu yang bebeda, dan di perusahaan yang berbeda pula.
Ketiga orang ini memiliki pandangan yang serupa, mirip, mengenai Agama (dan Tuhan). Mereka tidak punya agama. Alasannya : menurut mereka ada hal ironis dimana realitasnya di dunia ini ada banyak kekerasan, saling bunuh, saling serang, bahkan peperangan yang dikarenakan agama. Menurut mereka : lebih penting adalah orang berbuat baik, dalam arti tidak menyakiti orang lain, rendah hati, jujur dari pada beragama.
"bagaimana dengan Tuhan?" tanya saya.
"I do not know, never think about it"
"bagaimana kalau kelak kamu sudah mati, where will you go"
"Well, mati ya mati. Finish. Selesai. Tidak ada orang yang tahu mengenai hal ini."
Surga dan Neraka
Ketika saya tanyakan pendapat teman saya mengenai Konsep Surga dan Neraka, dia menjawab bahwa konsep ini dibuat agar manusia takut akan punishment, dan berharap mendapat reward, sehingga mereka hidup baik di dunia agar bisa masuk surga.
Anyway, mereka berpendapat konsep agama adalah juga bagus, sehingga menata kehidupan yang lebih baik di dunia ini. Namun mereka memilih hal yang lain..
Nah, sobat, how about you ? Saya kira mari kita amalkan yang kita yakini dengan benar ...
Sekedar catatan bahwa pendapat mereka tidak mewakili masyarakat di negara-negara tersebut ya..Banyak juga orang beragama di Australia, India, dan China.. Tetapi sungguh menarik mengetahui pandangan ini..
Ayo Lari, Bagaimana Memulai ?
Kalahkan Rasa Malas Itu
Lari adalah aktivitas paling purba dari manusia. Ini adalah dasar dari segenap jenis olah raga... Dan pastinya semua orang dapat melakukannya, termasuk anda..
Manfaat Lari
Olah raga ini sangat efektif membakar (kelebihan) lemak anda, dan juga melatih otot jantung maka dari itu masuk kategori jenis olah raga kardio..(bahasa latin cardia : jantung) Juga disebut aerobik karena menarik banyak oksigen ke dalam paru-paru, selanjutnya diserap darah dan diedarkan keseluruh tubuh. Semua sel tubuh memerlukan oksigen,.. Artinya jika darah kita kaya oksigen, efeknya semua bagian tubuh akan dalam kondisi prima, karena supply oksigen ke sel-sel melimpah.. Jogging juga baik untuk perbaikan postur tubuh dan memperkuat tulang.
Ada pepatah lama "Men sana in coroore sano" di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, maka jika fisik kita sehat, jiwa, pikiran, kita pun akan sehat juga, penuh semangat, optimistik, merasa gembira..
Dari penelitian yang dilakukan, setelah kita melakukan kardio , maka otak akan mengeluarkan hormon endorfin, suatu zat yang memberi perasaan gembira tadi.
Kenapa lari , dam bukan yang lain ?
Sebetulnya kita akan mendapatkan manfaat di atas jika kita melakukan aktivitas aerobik : berenang, bersepeda, atau olah raga permainan (bulu tangkis, tenis, ..), tetapi mengapa lari ?
Keunggulan lari :
> dapat dilakukan dimanapun, tidak perlu lapangan khusus, tidak perlu kolam renang,...
> dapat dilakukan sendiri, tidak perlu repot mencari pasangan/ grup
> tidak perlu alat bantu cukup sepasang sepatu.
> sangat terukur : waktu dan jarak. Cukup memakai stop watch arloji, dan menghitung jumlah lintasan. Atau jika anda melakukannya di treadmill semua parameter dapat diukur : jarak, waktu, kecepatan, kalori, heart rate.
> sangat efektif membakar lemak
Jika anda ingin lebih serius mendapatkan manfaat jogging untuk kebugaran, anda perlu mengukur rate detak jantung per menit. Perhitungannya sangat mudah, yaitu (220 dikurangi usia) dikalikan 60% sampai 80%. Misal usia anda 40th, maka minimal anda perlu mencapai detak jantung 108detak/menit (yaitu 60%). Dengan rate 60% ini dalam jangka waktu lama efektif untuk membakar lemak. Jika tujuannya untuk meningkatkan performa / stamina, maka harus menargetkan 80%, - dalam hal pria berumur 40th maka harus menargetkan 144detak/menit. Sebagai ilustrasi, utuk orang dewasa, detak jantung nya sekitar 70detak per menit.
Lalu Kenapa (Banyak) Orang Enggan Melakukannya ?
Beberapa alasan yang sering di dengar : takut capai, badan pegal-pegal, tidak kuat lari lama..tidak ada waktu..
Let me share my experience. Saat ini saya jogging paling tidak 2x seminggu (hari lain saya latihan otot, tapi tidak tiap hari ya). Satu hari di weekday sebelum ngantor. Biasanya sekitar40 mnt, nonstop lari, menempuh jarak sekitar 6-7km. Another day di weekend, nonstop lari satu jam lebih dikit, menempuh jarak 9-10km.
Apakah cukup jauhnya ? Tergantung. Dibandingkan pelari profesional marathon, mereka mencapai lebih dari 40km dalam tempo 2 jam an, maka achievement saya adalah peanut ! Tetapi dibandingkan diri saya sendiri saat masih SMA dulu,maka prestasi sekarang adalah top bgt.
Dulu di SMA setiap ambil waktu untuk lari, di kelompok pria, saya selalu berada di urutan nomor 2 dari belakang. juru kuncinya adalah teman saya yang paling gendut. Padahal waktu SMA berat saya 49kg (tinggi 163cm)....waktu itu saya punya tekad sederhana bahwa suatu hari saya harus bisa lari nonstop selama 5 menit sebelum dilanjut jalan dan lari lagi...paling tidak mencapai 1km saja.
Saya baru serius mewujudkan tekad saya ketika berumur sekitar 32thn.. Mulai dengan lari nonstop 5 menit, lalu naik ke 7, 10, 15,18,25, 30... dan sekarang 1 jam 20menit..! Saya rutin melakukannya selama 9 thn. And now becoming addicted.
Dan let me share rahasia besar juga : tetap ketika akan mulai lari saya selalu merasa (agak) malas.... Setelah memulai menit-menit pertama juga selalu menjadi saat yang melelahkan.. Tapi sekarang dengan capaian selama ini, at least saya selalu berkata : its ok, you will be able to do it..seperti yang sudah- sudah.
Bagian terberat adalah ketika akan memulai, terberat kedua adalah menit-menit awal, setelah itu kita akan enjoy. Apalagi jika sudah dibiasakan... So dont worry bagi para pemula, rasa malas dan takut capai itu juga dialami oleh saya yang sudah bertahun-tahun melakukannya.
Lakukan bertahap baik durasi maupun kecepatannya. Jangan terlalu memaksakan.
Tapi Awas, hati-hati !!
> Bagi mereka yang overweight, jangan paksakan lari, karena persendian di kaki, terutama lutut tidak kuat menopang tubuh anda ketika berlari..
> Semakin bertambah umur juga tidak baik larikarenapelumas di sendi sudah tidak memadai, maka bisa memicu cedera lutut. Tapi ini tidak mutlak untuk semua kasus.
orang yang memiliki penyakit jantung / jantung tersumbat,... Bisa fatal.
Intinya, jika anda belum terbiasa, lakukanlah bertahap diselingi jalan juga boleh. Jika anda masuk dalam kategori yang beresiko, pilih olah raga yang lain saja..
...lets start..
Lari adalah aktivitas paling purba dari manusia. Ini adalah dasar dari segenap jenis olah raga... Dan pastinya semua orang dapat melakukannya, termasuk anda..
Manfaat Lari
Olah raga ini sangat efektif membakar (kelebihan) lemak anda, dan juga melatih otot jantung maka dari itu masuk kategori jenis olah raga kardio..(bahasa latin cardia : jantung) Juga disebut aerobik karena menarik banyak oksigen ke dalam paru-paru, selanjutnya diserap darah dan diedarkan keseluruh tubuh. Semua sel tubuh memerlukan oksigen,.. Artinya jika darah kita kaya oksigen, efeknya semua bagian tubuh akan dalam kondisi prima, karena supply oksigen ke sel-sel melimpah.. Jogging juga baik untuk perbaikan postur tubuh dan memperkuat tulang.
Ada pepatah lama "Men sana in coroore sano" di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, maka jika fisik kita sehat, jiwa, pikiran, kita pun akan sehat juga, penuh semangat, optimistik, merasa gembira..
Dari penelitian yang dilakukan, setelah kita melakukan kardio , maka otak akan mengeluarkan hormon endorfin, suatu zat yang memberi perasaan gembira tadi.
Kenapa lari , dam bukan yang lain ?
Sebetulnya kita akan mendapatkan manfaat di atas jika kita melakukan aktivitas aerobik : berenang, bersepeda, atau olah raga permainan (bulu tangkis, tenis, ..), tetapi mengapa lari ?
Keunggulan lari :
> dapat dilakukan dimanapun, tidak perlu lapangan khusus, tidak perlu kolam renang,...
> dapat dilakukan sendiri, tidak perlu repot mencari pasangan/ grup
> tidak perlu alat bantu cukup sepasang sepatu.
> sangat terukur : waktu dan jarak. Cukup memakai stop watch arloji, dan menghitung jumlah lintasan. Atau jika anda melakukannya di treadmill semua parameter dapat diukur : jarak, waktu, kecepatan, kalori, heart rate.
> sangat efektif membakar lemak
Jika anda ingin lebih serius mendapatkan manfaat jogging untuk kebugaran, anda perlu mengukur rate detak jantung per menit. Perhitungannya sangat mudah, yaitu (220 dikurangi usia) dikalikan 60% sampai 80%. Misal usia anda 40th, maka minimal anda perlu mencapai detak jantung 108detak/menit (yaitu 60%). Dengan rate 60% ini dalam jangka waktu lama efektif untuk membakar lemak. Jika tujuannya untuk meningkatkan performa / stamina, maka harus menargetkan 80%, - dalam hal pria berumur 40th maka harus menargetkan 144detak/menit. Sebagai ilustrasi, utuk orang dewasa, detak jantung nya sekitar 70detak per menit.
Lalu Kenapa (Banyak) Orang Enggan Melakukannya ?
Beberapa alasan yang sering di dengar : takut capai, badan pegal-pegal, tidak kuat lari lama..tidak ada waktu..
Let me share my experience. Saat ini saya jogging paling tidak 2x seminggu (hari lain saya latihan otot, tapi tidak tiap hari ya). Satu hari di weekday sebelum ngantor. Biasanya sekitar40 mnt, nonstop lari, menempuh jarak sekitar 6-7km. Another day di weekend, nonstop lari satu jam lebih dikit, menempuh jarak 9-10km.
Apakah cukup jauhnya ? Tergantung. Dibandingkan pelari profesional marathon, mereka mencapai lebih dari 40km dalam tempo 2 jam an, maka achievement saya adalah peanut ! Tetapi dibandingkan diri saya sendiri saat masih SMA dulu,maka prestasi sekarang adalah top bgt.
Dulu di SMA setiap ambil waktu untuk lari, di kelompok pria, saya selalu berada di urutan nomor 2 dari belakang. juru kuncinya adalah teman saya yang paling gendut. Padahal waktu SMA berat saya 49kg (tinggi 163cm)....waktu itu saya punya tekad sederhana bahwa suatu hari saya harus bisa lari nonstop selama 5 menit sebelum dilanjut jalan dan lari lagi...paling tidak mencapai 1km saja.
Saya baru serius mewujudkan tekad saya ketika berumur sekitar 32thn.. Mulai dengan lari nonstop 5 menit, lalu naik ke 7, 10, 15,18,25, 30... dan sekarang 1 jam 20menit..! Saya rutin melakukannya selama 9 thn. And now becoming addicted.
Dan let me share rahasia besar juga : tetap ketika akan mulai lari saya selalu merasa (agak) malas.... Setelah memulai menit-menit pertama juga selalu menjadi saat yang melelahkan.. Tapi sekarang dengan capaian selama ini, at least saya selalu berkata : its ok, you will be able to do it..seperti yang sudah- sudah.
Bagian terberat adalah ketika akan memulai, terberat kedua adalah menit-menit awal, setelah itu kita akan enjoy. Apalagi jika sudah dibiasakan... So dont worry bagi para pemula, rasa malas dan takut capai itu juga dialami oleh saya yang sudah bertahun-tahun melakukannya.
Lakukan bertahap baik durasi maupun kecepatannya. Jangan terlalu memaksakan.
Tapi Awas, hati-hati !!
> Bagi mereka yang overweight, jangan paksakan lari, karena persendian di kaki, terutama lutut tidak kuat menopang tubuh anda ketika berlari..
> Semakin bertambah umur juga tidak baik larikarenapelumas di sendi sudah tidak memadai, maka bisa memicu cedera lutut. Tapi ini tidak mutlak untuk semua kasus.
orang yang memiliki penyakit jantung / jantung tersumbat,... Bisa fatal.
Intinya, jika anda belum terbiasa, lakukanlah bertahap diselingi jalan juga boleh. Jika anda masuk dalam kategori yang beresiko, pilih olah raga yang lain saja..
...lets start..
Langganan:
Postingan (Atom)