bersatu tanpa ikatan tali temali,
menari tanpa alunan kecapi,
tetapi kita adalah pengisi kehampaan,
itulah alasan kita punya arti bagi bumi.
(Disadur dari : kita adalah dedaunan by gurit winata puisisurga.wordrpress.com)
Setiap kuartal terakhir di tiap tahun, di kehidupan saya, ada banyak momentum yang special, atau lebih tepatnya orang kebanyakan menganggap momentum itu special, maka saya pun mengikuti ritual itu.
1. Ulang Tahun Kelahiran – Akhir Oktober
Entah mulai kapan manusia merayakan ulang tahun We are getting older every second, minute, hour, everyday ! Why then should we celebrate it every year, every 365days ? Dan kenapa harus dirayakan, bukankah umur kita berkurang dan semakin dekat ke hari akhir.
Saya ber prasangka, bahwa selebrasi ini adalah ciptaan para pemilik bisnis : kartu ucapan, Event Organizer, restoran2 /toko kue/toko kado, dan para muda-mudi yang mencari modus, untuk menciptakan momentum special dengan (calon) pacarnya.
Anyway, di hari tersebut, tetap ada ucapan, hadian kecil dari teman-teman. Juga karena bertepatan dengan akhir bulan Maria, di rumah sore nya ada doa rosario bersama ibu-ibu..:)
Akhir Oktober lalu, saya genap 44 tahun. Jika orang berkata time flies so fast, it is really true. Cepat sekali. Saya masih ingat hari pertama diantar papa masuk TK di Tegal, hampir 40 tahun yang lalu. Saya ketakutan sekali karena harus ke kelas sendirian :
“Ming, papa tunggu di sini ya, kamu sana ke kelas”
“ Nanti pulang papa kasih ini “
papa menunjukkan kue Koya (ps1). Saya suka kue itu.
“Papa tunggu disini ya, jangan kemana-mana”
Saya mewanti-wanti agar dia di tempat itu, supaya nanti pulang temukan dengan mudah. Saya memberanikan diri sekuat tenaga untuk masuk kelas dan tidak nangis, and I did it. It was my first memorable achievement !
That moment feels just like yesterday.
Secara fisik, tanda-tanda itu mulai tampak : rambut putih bertambah, penglihatan tidak tajam lagi (mulai plus,sejak 6th yang lalu). Sejak 6 bulan yang lalu, memiliki kebiasaan baru : potong nyaris plontos, hanya menyisakan 2mm saja. Dilakukan sendiri seminggu sekali. Meskipun selalu di protes oleh anak bungsu, GDP.
"Pa, ayo panjangin lagi dong rambutnya. Jelek tau" |
Masih rutin lari, juga nge-gym di pagi hari, di dekat kantor.
Hal lain masih sama, bahkan banyak orang mengira saya lebih muda dari yang sebenarnya..ha..ha.
Masalah selalu ada, tetapi sekarang ada perbedaan respon ketika menghadapi masalah, baik dalam pekerjaan ataupun yang lain : lebih tenang, lebih percaya diri. Mulai nyaman ber konfrontasi, untuk memecahkan masalah. Dan dapat menerima jika berada di jalan buntu. Karena yakin : waktu akan menyelesaikan sisanya.
Pertanyaan ini juga selalu saya tanyakan : apakah keberadaan saya sudah memberi manfaat bagi sesama ? anak- istri, orang tua, saudara, teman, masyarakat, dan bahkan bumi ? Antara lain hal Ini memacu diri untuk lebih sabar, lebih mengasihi, memahami si sulung. Semakin yakin bahwa dia diutus untuk misi yang penting. Klinik tumbuh kembang Satria Kid Center / SKC yang kami dirikan di 2012, berjalan dengan baik dan berkembang. Istri yang mengelola. Si sulung juga mulai Agustus lalu sekolah di SLB Tri Asih di Kemanggisan, sorenya ke klinik SKC.
Mulai lebih terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungan rumah, walapun meng arrange waktunya sulit. Juga (berusaha) meningkatkan frekuensi komunikasi dengan papa mama di kampung.
Pekerjaan di kantor masih prioritas utama, dan selalu dinikmati dengan gembira, no matter whatever.
2. Ulang Tahun Pernikahan, 9 November
Tidak terasa, tahu-tahu sudah 18 tahun. Si Sulung , akan 17tahun tanggal 7 Januari besok . Si bungsu, GDP, akan 11 tahun tanggal 22 Januari nanti. Thanks God. Seperti biasa kami merayakannya dengan makan spesial keluar, berempat. Sengaja saya ambil cuti 1/2 hari, supaya dapat sampai rumah agak sore. Sorenya kami ke mall, saya tanya ke si bungsu GDP :
"De, hari ini kita mau makan spesial, ada ide di mana ?"
"KFC ? " jawabnya polos. Plis deh,.. ha..ha. Tentu saja kami tidak ke sana.
Bahtera ini sudah mengarungi 18 tahun perjalanan . Pemahaman arti cinta sudah ber-evolusi, ter-definisi ulang. Dia tidak lagi berupa perasaan berlebihan, seperti sering dilukiskan dalam lagu-lagu cinta remaja. Seperti misalnya Sam Smith dalam lagu Writing on the Wall :
“How do I live, how do I breathe, when you’re not here I’m suffocating” (bagaimana saya hidup, bagaimana saya bernapas, saat kau tidak disini saya kesulitan bernafas)
Ini adalah cinta anak muda. Yang dahsyat, menggebu lebay, dan emosional. Perasaan seperti ini ada,tetapi sudah fully under control.
Setelah sekian lama, maka cinta memiliki makna yang jauh lebih dalam. Ketika seluruh tindakan, fokus, inisiatif, waktu dilakukan demi dia dan keluarga. Itu lah cinta. Contoh cinta sejati adalah kisah cinta seorang Nabi yang rela mengorbankan nyawanya bagi umatNya. Dia tidak mencintai umatnya dengan cinta ala “when you are not here I am
suffocating”
3. Ulang Tahun Sang Juruselamat, 25 Desember, Tahun Baru 1 January
Si Bungsu, GDP masih menjalankan ritual minta hadiah ke Santa, lewat surat yang dimasukan ke kaos kaki yang digantung. Permintaannya lebih detail dan lengkap : Lego dengan nomor serinya. (Space shuttle). And he got it. Pohon Natal plastic dan lampu kerlip Natal yang sudah puluhan tahun, masih di keluarkan dari gudang dan dipasang.
Apa yang beda ? Natal kali ini wilayah saya menjadi panitia Natal di Gereja, dan sebagai bendahara lingkungan, saya terlibat di kepanitiaan Natal. Jadi cukup sibuk. Ini untuk pertama kali setelah 35 tahun, kembali aktif. Dulu saat remaja aktif di misdinar, di Tegal. Lalu di pastoran di kampus.
Hal lain yang berbeda, kita juga sempatkan ke Surabaya, 3 malam 4 hari. Di bandara, terutama di pesawat, perlu perjuangan untuk meng handle si sulung. Dia harus duduk diantara kami berdua, dan di pegangi tangannya. Karena tidak betah dan minta jalan keluar. Mana bisa kan ? di luar kan awan, bukan sawah, he..he.
“perjalanan sejam serasa setahun” begitu kata istri saya.
Berita baiknya, banyak orang sekitar yang ber empati. Kami mendadapat nomor tempat duduk special, berurutan dan diberi akses khusus ke pesawat (meskipun tetap si Sulung harus di gotong melalui pintu pesawat, karena dia mogok tidak mau masuk). Ternyata masih banyak orang baik di muka bumi.
No matter what ever, kami tetap merasa diberkahi di tahun 2015, dan menatap 2016 dengan semangat optimisme, penuh syukur, dan cinta. Resolusi nya hanya itu.
PS1: Kue Koya : kue berbentuk bundar diameter sekitar 3cm, tebal 1cm, dibuat dari sejenis tepung, didalamnya diisi semacam selai coklat. Satu kemasan bisa berisi 4 kue, dibungkus dengan kemasan kertas warna putih, dan merek kalau tidak salah “buah thao”, kemasannya berbentuk silinder dengan panjang 5cm – 6cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar