Sabtu, 16 Desember 2023

Lari di bawah Hujan

 

Catatan tanggal 10 Dec 2023

 



Begini hasil bacaan di jam pintarku : total distance  13.22km, avg pace 7:36/km, best pace 6:21/km, Run time 1:39:48, Avg Heart Rate 147bpm, Max Heart Rate 158bpm, total calories 940, Estimated Sweat Loss 602ml.

Jika dibandingkan rekan-rekan tukang lari di sebuah WAgroup Hobi yang ku ikuti, angka diatas masuk kategori biasa-biasa saja.  Tiap akhir pekan kalau waktu senggangnya memungkinkan saya memang lari lebih lama, artinya belasan km, seperti kemarin hari Minggu itu. Aku mulai lari, pukul 4:16pm setelah seluruh aktivitas ini dan itu selesai. Giliran menikmati “me time”.

Kali ini yang agak berbeda adalah, ketika mulai km 10.5-an hujan turun seperti runtuh dari langit – dan terus turun sampai selesai lari 13.22km.  Sebetulnya ini bukan kali pertama lari hujan-hujanan sih, sebelumnya pernah juga beberapa kali. Ini kali kusempatkan nulis , supaya ter-record, untuk dibaca kelak dikemudian hari.

Aku tidak takut masuk angin karena kehujanan.  Bagi ku itu mitos. Mungkin karena larinya sore, jadi setelah hujan tidak terpapar matahari panas. Perubahan suhu secara ekstrim-lah yang mengakibatkan masuk angin. Itu menurutku. Atau mungkin karena waktu masih kecil dulu sering hujan-hujanan, jadi sudah terbiasa. Kala itu anak-anak tidak punya banyak pilihan mainan kayak jaman sekarang. Hujan-hujanan adalah salah satunya, selain mandi di kali.

Justru yang ku takutkan adalah kalo kesamber geledek.

Kemarin sebelum turun hujan, langit sudah gludak gluduk, dan kilat berkelebatan di atas awan.

“Bagaimana kalau kesambar petir?” kata suara dikepalaku

“Belum ada statistic orang lagi lari mati kesambar petir” jawab yang lain

“Lagipula petir hanya ada sebelum hujan, seperti pepatah kakehan gluduk kurang udan”

“Artinya jika hujan beneran turun, petir nya tidak ada”  kataku sambil melirik km di jam pintarku. Masih menunjukkan 10.5km. Setoran belum tuntas. Target hari ini harus diatas minggu lalu yang 12km. Mosok gara-gara hujan harus berhenti. Kan sayang.

Untungnya memang benar, tidak ada petir lagi selama menyelesaikan 3.5km itu.  

Maka selanjutnya kunikmati jatuhnya ratusan tetes air hujan di kulit kepala, dan kulit wajah. Ini adalah semacam merasakan surga mungkin.

Hanya saja, belajar dari pengalaman sebelumnya, semua pergerakan harus dikontrol secara waspada, karena rawan iritasi di kulit. Air hujan itu menghilangkan lapisan lemak di kulit yang merupakan “cushion” mencegah iritasi karena gesekan. Terutama di daerah lipatan seperti ruas jari kaki, selangkangan tempat sisi terluar celana dalam bergesekan dengan pangkal paha, dan bahkan puting. Bagian ini kalau iritasi,  perih waktu mandi.  Pengalaman sebelumnya saat hujan-hujanan, adalah iritasi di ruas jari kaki yang bergesekan dengan kaos kaki yang basah.

Pengalaman kali kemarin, ada daerah baru yang iritasi yaitu bagian bawah sisi belakang lengan kanan yang dekat punggung. Rupanya akibat bergesekan dengan jahitan dikaos, sambungan antara lengan dengan badan. Mungkin karena jenis kaosnya, bagian situ jahitannya kurang halus.

Perih sekali saat mandi. Saat bercermin, bagian itu tampak berwarna merah. Kulitnya seperti diamplas.

Efek gesekan ini jangan diremehkan, sebab jumlah repetisi gesekan-nya  banyak. Semakin jauh lari, semakin banyak repetisinya. Jika satu langkah lari (artinya juga satu ayunan tangan – artinya juga satu gesekan disemua bagian lipatan) jaraknya 0.75meter, maka dalam 13,200meter terjadi 17.600 kali gesekan ! Mungkin ini alasan pelari jarak jauh biasanya bajunya minim jahitan (dan minim luasan kain nya).

Anyway, dalam sehari dua bisanya sembuh sendiri. Bagian yang mengelupas itu akan tertutup lapisan kasar yang samar kecoklatan, lalu sembuh.

Aku berhenti lari di km 13.22. Kenapa tidak bulat 13km ? Memang sengaja, karena konon 13 adalah angka sial. Kenapa tidak 14km ? karena takut kemalaman, udara malam tidak baik buat paru-paru, banyak mengandung uap air. Juga karena Nenek dulu bilang jam tujuh-an petang itu waktunya hantu-hantu mulai keluar. Malas banget basa-basi dengan mereka.  Lagipula sudah capek.

Juga karena selesai lari, masih harus dilanjut cooling down. Kemarin dengan jalan kaki, dapat 1.8km. Hujan sudah reda saat itu. Tinggal anginnya yang dingin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar