Catatan tanggal 10 Dec 2023
Begini hasil bacaan di jam pintarku : total distance 13.22km, avg pace 7:36/km, best pace 6:21/km,
Run time 1:39:48, Avg Heart Rate 147bpm, Max Heart Rate 158bpm, total calories
940, Estimated Sweat Loss 602ml.
Jika
dibandingkan rekan-rekan tukang lari di sebuah WAgroup Hobi yang ku ikuti, angka diatas masuk
kategori biasa-biasa saja. Tiap akhir pekan kalau waktu senggangnya
memungkinkan saya memang lari lebih lama, artinya belasan km, seperti kemarin hari
Minggu itu. Aku mulai lari, pukul 4:16pm setelah seluruh aktivitas ini dan itu
selesai. Giliran menikmati “me time”.
Kali ini yang
agak berbeda adalah, ketika mulai km 10.5-an hujan turun seperti runtuh dari
langit – dan terus turun sampai selesai lari 13.22km. Sebetulnya ini bukan kali pertama lari
hujan-hujanan sih, sebelumnya pernah juga beberapa kali. Ini kali kusempatkan nulis
, supaya ter-record, untuk dibaca kelak dikemudian hari.
Aku tidak
takut masuk angin karena kehujanan. Bagi
ku itu mitos. Mungkin karena larinya sore, jadi setelah hujan tidak terpapar
matahari panas. Perubahan suhu secara ekstrim-lah yang mengakibatkan masuk
angin. Itu menurutku. Atau mungkin karena waktu masih kecil dulu sering
hujan-hujanan, jadi sudah terbiasa. Kala itu anak-anak tidak punya banyak
pilihan mainan kayak jaman sekarang. Hujan-hujanan adalah salah satunya, selain
mandi di kali.
Justru yang ku
takutkan adalah kalo kesamber geledek.
Kemarin
sebelum turun hujan, langit sudah gludak gluduk, dan kilat berkelebatan di atas
awan.
“Bagaimana kalau kesambar petir?” kata suara dikepalaku
“Belum ada statistic orang lagi lari mati kesambar petir”
jawab yang lain
“Lagipula petir hanya ada sebelum hujan, seperti pepatah
kakehan gluduk kurang udan”
“Artinya jika hujan beneran turun, petir nya tidak ada” kataku sambil melirik km di jam pintarku. Masih
menunjukkan 10.5km. Setoran belum tuntas. Target hari ini harus diatas minggu
lalu yang 12km. Mosok gara-gara hujan harus berhenti. Kan sayang.
Untungnya memang benar, tidak ada petir lagi selama menyelesaikan
3.5km itu.
Maka selanjutnya kunikmati jatuhnya ratusan tetes air
hujan di kulit kepala, dan kulit wajah. Ini adalah semacam merasakan surga
mungkin.
Hanya saja, belajar dari pengalaman sebelumnya, semua pergerakan harus dikontrol secara waspada, karena rawan iritasi di kulit. Air hujan itu menghilangkan lapisan lemak di kulit yang merupakan “cushion” mencegah iritasi karena gesekan. Terutama di daerah lipatan seperti ruas jari kaki, selangkangan tempat sisi terluar celana dalam bergesekan dengan pangkal paha, dan bahkan puting. Bagian ini kalau iritasi, perih waktu mandi. Pengalaman sebelumnya saat hujan-hujanan, adalah iritasi di ruas jari kaki yang bergesekan dengan kaos kaki yang basah.
Pengalaman kali kemarin, ada daerah baru yang iritasi yaitu
bagian bawah sisi belakang lengan kanan yang dekat punggung. Rupanya akibat bergesekan
dengan jahitan dikaos, sambungan antara lengan dengan badan. Mungkin karena
jenis kaosnya, bagian situ jahitannya kurang halus.
Perih sekali saat mandi. Saat bercermin, bagian itu
tampak berwarna merah. Kulitnya seperti diamplas.
Efek gesekan ini jangan diremehkan, sebab jumlah repetisi
gesekan-nya banyak. Semakin jauh lari,
semakin banyak repetisinya. Jika satu langkah lari (artinya juga satu ayunan
tangan – artinya juga satu gesekan disemua bagian lipatan) jaraknya 0.75meter,
maka dalam 13,200meter terjadi 17.600 kali gesekan ! Mungkin ini alasan pelari
jarak jauh biasanya bajunya minim jahitan (dan minim luasan kain nya).
Anyway, dalam sehari dua bisanya sembuh sendiri. Bagian
yang mengelupas itu akan tertutup lapisan kasar yang samar kecoklatan, lalu sembuh.
Aku berhenti lari di km 13.22. Kenapa tidak bulat 13km ? Memang
sengaja, karena konon 13 adalah angka sial. Kenapa tidak 14km ? karena takut kemalaman,
udara malam tidak baik buat paru-paru, banyak mengandung uap air. Juga karena Nenek
dulu bilang jam tujuh-an petang itu waktunya hantu-hantu mulai keluar. Malas
banget basa-basi dengan mereka. Lagipula
sudah capek.
Juga karena selesai lari, masih harus dilanjut cooling down.
Kemarin dengan jalan kaki, dapat 1.8km. Hujan sudah reda saat itu. Tinggal
anginnya yang dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar