(Pesan Cinta seorang Ayah)
Saya sedang belajar mengurangi mengontrol, menggurui atau memarahimu, karena engkau bukan anak kecil yang dulu lagi. Suatu saat engkau akan menjadi nahkoda kapalmu, duniamu, jadilah nahkoda yang bijaksana.
Jangan takut hal yang sulit,. Pahami dan berkawanlah akrab dengannya. Maka ia akan menjadi mudah.
Jika di perjalanan nanti, ada hal sulit sebesar gunung. Jangan gentar, tetaplah bertahan. Waktu akan menyelesaikannya untukmu. Kamu hanya butuh keteguhan batu karang dan kesabaran seluas samudera. Jagalah pikiran dan hati selalu terang benderang.
Kita - 2014 |
Jangan malas, seperti semut-semut di meja belajar mu yang rajin mengusung remahan Oreo mu. Teruslah bergerak, seperti angin, yang menari nari di ketiak daun palem merah depan kamar tidurmu. Jangan diam. Ingat waktu kita main sepeda didepan rumah, dia harus terus bergerak, agar tetap seimbang.
Berkawanlah yang banyak, agar kau bisa berjalan jauh. Tapi ingat, engkau nahkoda hidup mu.
Bukan kawanmu.
Tetaplah belajar. Baca, dengar, amati, pahami. Pelihara pikiran mu tetap terang. Walaupun begitu, be humble, be alert.
Makan lah makanan yang sehat, bukan yang enak. Biasanya sehat dan enak tidak berteman. Yang sehat itu buatan alam. Bukan pabrik.
Jaga kondisi fisik mu, karena ia akan menemanimu sampai akhir. Bukan orang lain.
Rasanya papa belum berhasil berhenti menggurui mu. Bukan karena lebih pintar, tapi karena sudah hidup lebih lama. Suatu saat, gantian kamu yang akan mengajari Papa. Papa tunggu saat itu.
Love You !