Jumat, 16 Desember 2022

Kisah Kasih (di SMA)

Jadi, sekolahan si Adek (sebut saja begitu) , mau mengadakan retret di daerah Bogor sana. Nah salah satu tugas yang diberikan pihak sekolah pada orang tuanya nya adalah, disuruh membuat surat, yang isinya :  betapa bahagianya Papa Mama punya anak Adek, Harapan2 untuk dia, Momentum yang membuat sesal sekaligus permintaan maaf, dll - nah seperti biasa, tidak di kantor, tidak dirumah - saya lah yang harus menyelesaikan PR tersebut,  berikut petikannya, (beberapa nama panggilan saya rubah jadi lebih generik). Btw, ini late post dari end Dec 2022 lalu. 

start:

Dear "Adek", anak kesayangan Papa dan Mama,

 Adalah merupakan berkah paling membahagiakan dan berharga, ketika Tuhan menitipkan "Adek" sebagai anak Papa Mama. Semua perjalanan kamu bersama kami adalah kisah gembira, dari mulai mama mengandung kamu, lalu kamu lahir di RS Bunda Menteng Jakarta, dan bertumbuh berkembang : belajar jalan, belajar bicara (waktu itu medok Bahasa Jawa dan fasih Bahasa Inggris “Pa, apa itu Bahasa Indonesianya Butterfly?”).  Ketika kita selalu kompak ber-empat, dan kadang ber-enam dengan Opa Oma ke gereja setiap minggu. Kamu gandeng koko Inno. Dan Koko Inno, juga selalu nyari kamu kalau pulang Gereja (dan gak mau balik sebelum ada kamu😊 )

 Do you know how happy  and beautiful it was, ketika kamu kecil kamu begitu dekat dengan Papa.  Pagi-pagi Papa berangkat kerja, saat itu papa masih rajin, berangkat jam 5 pagi, kamu sama Mama antar di depan pintu dan dadah. Lalu kamu suka telpon Papa buat nyeritain hal-hal remeh temeh, hehe.

 Begitu juga, betapa bangga dan senangnya Mama mu ketika kamu TK, lalu SD sangat aktif di sekolah, juga sangat PD, nyanyi di panggung berkali kali (dalam hal ini Papa dan Mama mu kalah jauh). Mama selalu foto kamu, dan di post di semua media yang ada dengan bangga.

 Kamu juga pasti ingat liburan berkali-kali, dimasa lalu, ke Puncak (biasanya saat puasa hari pertama), atau nginap ke Bandung saat akhir tahun. Dan juga perjalanan ke Jogja dan Jawa Timur. What a beautiful blessing.

 Belum lagi, momentum kamu dan Papa travelling ke Singapore (2x atau 3x ya..?), Hongkong, dan China (next nya mana lagi nih Dek … ) Buat Papa itu sangat menyenangkan, mengukir kenangan, sekaligus berusaha mengenal kamu lebih dalam, sekaligus juga Papa ingin mengajari kamu banyak hal. Ini lebih menyenangkan dari perjalanan Papa ke banyak negara sebelumnya dalam rangka kerjaan.  

 Bagi Papa dan Mama, ini adalah surga.

 Kamu, dan Koko Inno, adalah “Center of Gravity”, dan pusat segala motivasi, yang memberi energy buat Papa Mama tetap bersemangat sehari-hari. Segala kesulitan, rasa Lelah, stress Papa di kantor is nothing, demi kalian. Juga pengorbanan tenaga, waktu, ketelatenan, dari Mama setiap hari kesana kemari mendampingi, menemani dan telaten merawat kita semua, itu tidak berasa, karena rasa sayang itu.

 Rasa sayang yang besarnya tidak bisa dilukiskan dengan kata kata. Karena tidak ada kosakata yang tepat untuk mendeskripsikannya. Lebih besar dari sekedar “I love you 3000x” nya Iron Man !

 Tidak berasa kamu sudah kelas 3 SMA. Sudah bukan kategori anak lagi. Sudah punya KTP, SIM. Dan tentu saja, sudah harus memikirkan dan menyiapkan lebih serius masa depan kamu.

 Kalau kamu ingat, saat kamu kecil, Papa tidak pernah intervensi dan ngatur kamu terlalu jauh, karena anyway masa kecil adalah masa bermain.  Paling Papa berusaha kasih contoh saja, terkait nilai-nilai yang Papa anut. Saat itu Papa senang melihat kamu adalah anak yang semangat, ceria, kreatif,…

 Namun ketika kamu mulai SD kelas 5-6 dan SMP, Papa sering sekali berusaha menanamkan kedisiplinan, nilai kerja keras, menghargai uang, menghargai waktu, menjaga kerapihan, menjaga kesehatan : olah raga, makan makanan sehat (bukan makanan enak 😊), tidur yang cukup dan selalu “well prepared” .  Kenapa, karena Papa sayang sama kamu dan ingin kedepannya kamu baik-baik saja.  Papa, karena sudah lebih lama di dunia, maka banyak pengalaman tentang yang baik dan buruk, tentang kesedihan dan bagaimana menghindarinya, tentang kegagalan, tentang sakit, dan Papa ingin ajarkan ke kamu hal itu.

 Papa, terkadang dengan sadar, karena ingin menanamkan nilai-nilai itu, menjadi sangat keras ke kamu. Saat itu Papa berpikir, tidak apa kamu membenci Papa sesaat, demi nilai-nilai itu. Kamu pernah nangis karena Papa marahin (misal karena kamar berantakan, karena tidur larut malam, karena janji yang kamu tidak tepati, dll dll). Sebetulnya kalau ada pilihan yang lebih baik, Papa tidak mau bikin kamu nangis. Karena setelah Papa marahin kamu, Papa selalu merasa sedih, menyesal, dan tidak bisa tidur (tanya sama mama itu). Untuk itu Papa minta maaf ya Dek 😊.

 Kamu akan lihat, seiring kamu dewasa, Papa akan semakin mengurangi, mengontrol kamu secara berlebihan. Saat ini, sampai kamu kuliah, Papa akan tetap mengawasi dan terlibat dalam hidup kamu.  Setelah itu perlahan, you will be yourself. You will live your life. You will create your own story. Namun kami akan selalu tetap care and concern to you.

 Mama mungkin tidak sekeras Papa ke kamu..karena Mama cewe, dan mungkin saat kecil pun tidak mengalami situasi seperti Papa, dimana serba terbatas.  Papa bilang ke Mama bahwa kamu, sebagai anak cowo, harus dididik keras dan disiplin. Karena kelak, anak cowo harus melakukan banyak hal, harus bertanggung jawab, dan menjadi orang yang berguna (dan selalu bahagia).

 O iya, let me explain more detail about menjadi orang bahagia dan berguna.

Bahagia / Gembira. Seperti arti namamu, Pradhita, adalah pengembara yang riang gembira. Selalu gembira tidak berarti selalu ketawa ya (itu orang gila😊 ).  Selalu gembira berarti : selalu bersemangat, selalu positif, selalu punya harapan, selalu antusias, punya energy. Uang bukan jaminan kemu bahagia, begitu kata banyak orang. Ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya benar.  Memang rasa bahagia itu adanya di hati kita, dan kita bisa memilih untuk menjadi bahagia. Dalam situasi apapun, Dimanapun.

 Namun, trust me, uang tetap menjadi faktor yang sangat penting, untuk mendukung bahagia itu. Iya kan ? beli mobil, sekedar jalan2 ke Mall, jalan2 ke tempat2 wisata, ke luar negeri, baju yang nyaman, rumah yang baik, beli kebutuhan pokok, makan yang baik, beli kamera, beli sepeda, berobat ketika sakit, bayar sekolah, iuran RT, bayar sopir, bayar tol, bayar bensin, beli drum, mbantuin orang lain, nyumbang gereja…dll, kamu sebut saja apapun, semua perlu uang.  Yang lebih penting dari uang adalah  Kesehatan.  Orang yang sakit akan merasakan betapa Kesehatan itu mahapenting.  Maka kebijaksanaa, Kesehatan, dan uang penting untuk bahagia.

 Menjadi berguna.  Ini lebih dalam lagi. Ini terkait pertanyaan kenapa kita hidup. Berguna bagi sesama dan lingkungan. Berguna dalam level yang paling sederhana adalah tidak menyusahkan orang lain / mandiri. Lalu level berikutnya, mampu membantu orang sekitar kita. Bantuan yang paling sederhana sekalipun, itu berguna.  Contohnya : membantu membuka jendela kamar tidur, membantu mencuci mobil yang kotor, membantu mama ambilin baju koko Inno, membantu membersihkan kamar mandi yang kotor, membantu merapikan tempat tidur, membantu sesama agar tetap optimis (sekedar tertawa /ceria di lingkungan juga berguna)., membantu aktivitas kecil apapun.   Next level menjadi berguna, adalah menjadi saluran berkat bagi orang lain yang lebih luas, anak buah, saudara, sopir, pembantu, tetangga, dll dll.

 Itu harapan Papa dan Mama buat mu.  Juga harapan (yg tidak terucap) dari koko Inno 😊

 O iya hal lain, it is important to live the real life, jangan terjabak sama HP, sosmed, - mereka ini fake/ unreal. Real life adalah : membetulkan lampu rusak, pompa rusak, merawat genset, melakukan refil sabun yang kosong, mengganti shampoo yang kosong, mengganti pasta gigi yang habis, menemani orang yang sakit / mengobati, mengurusi toko, bertemu orang, menanam buah,…

Ok Papa dan Mama sudahi suratnya. Ini sudah sepanjang Cerpen. Jangan sampai jadi Novel.

Goodluck son! Be happy, Be Creative, Be Yourself. God bless you,

 

Papa dan Mama

End Dec 2022

end.