Kisah Kasih (di SMA)
Jadi, sekolahan si Adek (sebut saja begitu) , mau mengadakan retret di daerah Bogor sana. Nah salah satu tugas yang diberikan pihak sekolah pada orang tuanya nya adalah, disuruh membuat surat, yang isinya : betapa bahagianya Papa Mama punya anak Adek, Harapan2 untuk dia, Momentum yang membuat sesal sekaligus permintaan maaf, dll - nah seperti biasa, tidak di kantor, tidak dirumah - saya lah yang harus menyelesaikan PR tersebut, berikut petikannya, (beberapa nama panggilan saya rubah jadi lebih generik). Btw, ini late post dari end Dec 2022 lalu.
start:
Dear "Adek", anak kesayangan Papa dan Mama,
Adalah merupakan berkah paling membahagiakan dan berharga,
ketika Tuhan menitipkan "Adek" sebagai anak Papa Mama. Semua perjalanan kamu
bersama kami adalah kisah gembira, dari mulai mama mengandung kamu, lalu kamu
lahir di RS Bunda Menteng Jakarta, dan bertumbuh berkembang : belajar jalan,
belajar bicara (waktu itu medok Bahasa Jawa dan fasih Bahasa Inggris “Pa, apa
itu Bahasa Indonesianya Butterfly?”). Ketika
kita selalu kompak ber-empat, dan kadang ber-enam dengan Opa Oma ke gereja
setiap minggu. Kamu gandeng koko Inno. Dan Koko Inno, juga selalu nyari kamu
kalau pulang Gereja (dan gak mau balik sebelum ada kamu😊
)
Do you know how happy
and beautiful it was, ketika kamu kecil kamu begitu dekat dengan Papa. Pagi-pagi Papa berangkat kerja, saat itu papa
masih rajin, berangkat jam 5 pagi, kamu sama Mama antar di depan pintu dan
dadah. Lalu kamu suka telpon Papa buat nyeritain hal-hal remeh temeh, hehe.
Begitu juga, betapa bangga dan senangnya Mama mu ketika kamu
TK, lalu SD sangat aktif di sekolah, juga sangat PD, nyanyi di panggung berkali
kali (dalam hal ini Papa dan Mama mu kalah jauh). Mama selalu foto kamu, dan di
post di semua media yang ada dengan bangga.
Kamu juga pasti ingat liburan berkali-kali, dimasa lalu, ke
Puncak (biasanya saat puasa hari pertama), atau nginap ke Bandung saat akhir
tahun. Dan juga perjalanan ke Jogja dan Jawa Timur. What a beautiful blessing.
Belum lagi, momentum kamu dan Papa travelling ke Singapore
(2x atau 3x ya..?), Hongkong, dan China (next nya mana lagi nih Dek … ) Buat
Papa itu sangat menyenangkan, mengukir kenangan, sekaligus berusaha mengenal
kamu lebih dalam, sekaligus juga Papa ingin mengajari kamu banyak hal. Ini
lebih menyenangkan dari perjalanan Papa ke banyak negara sebelumnya dalam
rangka kerjaan.
Bagi Papa dan Mama, ini adalah surga.
Kamu, dan Koko Inno, adalah “Center of Gravity”, dan pusat
segala motivasi, yang memberi energy buat Papa Mama tetap bersemangat
sehari-hari. Segala kesulitan, rasa Lelah, stress Papa di kantor is nothing,
demi kalian. Juga pengorbanan tenaga, waktu, ketelatenan, dari Mama setiap hari
kesana kemari mendampingi, menemani dan telaten merawat kita semua, itu tidak
berasa, karena rasa sayang itu.
Rasa sayang yang besarnya tidak bisa dilukiskan dengan kata
kata. Karena tidak ada kosakata yang tepat untuk mendeskripsikannya. Lebih
besar dari sekedar “I love you 3000x” nya Iron Man !
Tidak berasa kamu sudah kelas 3 SMA. Sudah bukan kategori
anak lagi. Sudah punya KTP, SIM. Dan tentu saja, sudah harus memikirkan dan
menyiapkan lebih serius masa depan kamu.
Kalau kamu ingat, saat kamu kecil, Papa tidak pernah
intervensi dan ngatur kamu terlalu jauh, karena anyway masa kecil adalah masa
bermain. Paling Papa berusaha kasih
contoh saja, terkait nilai-nilai yang Papa anut. Saat itu Papa senang melihat
kamu adalah anak yang semangat, ceria, kreatif,…
Namun ketika kamu mulai SD kelas 5-6 dan SMP, Papa sering
sekali berusaha menanamkan kedisiplinan, nilai kerja keras, menghargai uang,
menghargai waktu, menjaga kerapihan, menjaga kesehatan : olah raga, makan
makanan sehat (bukan makanan enak 😊), tidur yang cukup dan selalu “well
prepared” . Kenapa, karena Papa sayang
sama kamu dan ingin kedepannya kamu baik-baik saja. Papa, karena sudah lebih lama di dunia, maka
banyak pengalaman tentang yang baik dan buruk, tentang kesedihan dan bagaimana
menghindarinya, tentang kegagalan, tentang sakit, dan Papa ingin ajarkan ke
kamu hal itu.
Papa, terkadang dengan sadar, karena ingin menanamkan nilai-nilai
itu, menjadi sangat keras ke kamu. Saat itu Papa berpikir, tidak apa kamu
membenci Papa sesaat, demi nilai-nilai itu. Kamu pernah nangis karena Papa
marahin (misal karena kamar berantakan, karena tidur larut malam, karena janji
yang kamu tidak tepati, dll dll). Sebetulnya kalau ada pilihan yang lebih baik,
Papa tidak mau bikin kamu nangis. Karena setelah Papa marahin kamu, Papa selalu
merasa sedih, menyesal, dan tidak bisa tidur (tanya sama mama itu). Untuk itu
Papa minta maaf ya Dek 😊.
Kamu akan lihat, seiring kamu dewasa, Papa akan semakin
mengurangi, mengontrol kamu secara berlebihan. Saat ini, sampai kamu kuliah,
Papa akan tetap mengawasi dan terlibat dalam hidup kamu. Setelah itu perlahan, you will be yourself.
You will live your life. You will create your own story. Namun kami akan selalu
tetap care and concern to you.
Mama mungkin tidak sekeras Papa ke kamu..karena Mama cewe,
dan mungkin saat kecil pun tidak mengalami situasi seperti Papa, dimana serba
terbatas. Papa bilang ke Mama bahwa
kamu, sebagai anak cowo, harus dididik keras dan disiplin. Karena kelak, anak cowo
harus melakukan banyak hal, harus bertanggung jawab, dan menjadi orang yang
berguna (dan selalu bahagia).
O iya, let me explain more detail about menjadi orang
bahagia dan berguna.
Bahagia / Gembira. Seperti arti namamu, Pradhita,
adalah pengembara yang riang gembira. Selalu gembira tidak berarti selalu
ketawa ya (itu orang gila😊 ).
Selalu gembira berarti : selalu bersemangat, selalu positif, selalu
punya harapan, selalu antusias, punya energy. Uang bukan jaminan kemu bahagia,
begitu kata banyak orang. Ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya benar. Memang rasa bahagia itu adanya di hati kita,
dan kita bisa memilih untuk menjadi bahagia. Dalam situasi apapun, Dimanapun.
Namun, trust me, uang tetap menjadi faktor yang sangat
penting, untuk mendukung bahagia itu. Iya kan ? beli mobil, sekedar jalan2 ke
Mall, jalan2 ke tempat2 wisata, ke luar negeri, baju yang nyaman, rumah yang
baik, beli kebutuhan pokok, makan yang baik, beli kamera, beli sepeda, berobat
ketika sakit, bayar sekolah, iuran RT, bayar sopir, bayar tol, bayar bensin,
beli drum, mbantuin orang lain, nyumbang gereja…dll, kamu sebut saja apapun,
semua perlu uang. Yang lebih penting
dari uang adalah Kesehatan. Orang yang sakit akan merasakan betapa
Kesehatan itu mahapenting. Maka
kebijaksanaa, Kesehatan, dan uang penting untuk bahagia.
Menjadi berguna.
Ini lebih dalam lagi. Ini terkait pertanyaan kenapa kita hidup. Berguna
bagi sesama dan lingkungan. Berguna dalam level yang paling sederhana adalah
tidak menyusahkan orang lain / mandiri. Lalu level berikutnya, mampu membantu
orang sekitar kita. Bantuan yang paling sederhana sekalipun, itu berguna. Contohnya : membantu membuka jendela kamar
tidur, membantu mencuci mobil yang kotor, membantu mama ambilin baju koko Inno,
membantu membersihkan kamar mandi yang kotor, membantu merapikan tempat tidur,
membantu sesama agar tetap optimis (sekedar tertawa /ceria di lingkungan juga
berguna)., membantu aktivitas kecil apapun. Next
level menjadi berguna, adalah menjadi saluran berkat bagi orang lain yang lebih
luas, anak buah, saudara, sopir, pembantu, tetangga, dll dll.
Itu harapan Papa dan Mama buat mu. Juga harapan (yg tidak terucap) dari koko
Inno 😊
O iya hal lain, it is important to live the real life,
jangan terjabak sama HP, sosmed, - mereka ini fake/ unreal. Real life adalah :
membetulkan lampu rusak, pompa rusak, merawat genset, melakukan refil sabun
yang kosong, mengganti shampoo yang kosong, mengganti pasta gigi yang habis,
menemani orang yang sakit / mengobati, mengurusi toko, bertemu orang, menanam
buah,…
Ok Papa dan Mama sudahi suratnya. Ini sudah sepanjang Cerpen.
Jangan sampai jadi Novel.
Goodluck son! Be happy, Be Creative, Be Yourself. God bless
you,
Papa dan Mama
End Dec 2022
end.